Monday, April 25, 2016

Khasiat daun rerama

TERGEMPAR..FENOMENA BARU..!!!
.
"Baru 2 minggu air rebusan daun rerama, saya disahkan bebas dari kanser. Sampai 3 orang doktor check sebab tak percaya. Alhamdulillah..." - Pesakit KANSER
.
"Sebelum ni saya terlantar je kak rumah. Langsung xboleh buat apa2. sebab strok. Skrg alhamdulillah dh boleh berjalan lepas 2 bulan minum air rebusan daun rerama.." - Pesakit STROK

"Bacaan darah makin stabil, bacaan gula menurun, gout pom dh xdtang lagi. Terima kasih kerana memperkenalkan daun rerama pada sy. Bersyukur sgt" - Pesakit diabetis, darah tinggi dan Gout.
.
DAUN RERAMA
.
Pernahkah dengar tentang 'DAUN RERAMA' ?
.
Tahukah anda bahawa daun rerama mempunyai khasiat tersendiri untuk merawat penyakit KANSER/BARAH serta sakit-sakit kronik yang lain...
.
penggunaan daun rerama untuk merawat penyakit kanser merupakan satu ikhtiar...dan pakar2 perubatan telah mengesahkan bahawa daun rerama dapat merawat penyakit berkaitan sel darah merah
.
KAJIAN SAINTIFIK

Ujian makmal Institut Bioteknologi Melaka  menunjukkan daun rerama mengandungi tiga belas sebatian kimia yang digunakan untuk menghasilkan pelbagai jenis ubat-ubatan.

Kajian saintifik penyelidik Jabatan Sains Bioperubatan, Fakulti Perubatan dan Sains Kesihatan UPM turut berjaya menemui ciri-ciri anti kanser dan anti keradangan pada tumbuhan berkenaan.
.
Kajian UPM menyatakan daun rerama bukan sahaja boleh merawat BARAH/KANSER, tetapi  berupaya merawat

Semua jenis Kanser
SLE
Thyroid
Leukimia
Darah tinggi
Kencing manis
Kolesterol/Asid Urik
Gout
Masalah berkaitan darah
Stroke
Senggugut
Asma
Migrain
Resdung
Demam campak
TB
Denggi
Masalah usus
Masalah sendi
HIV
Angin dlm badan
Sebagai suppliment
.
100% ORGANIK

Daun yang sudah matang boleh dibuat ubat setelah mencapai tempoh empat bulan. Caranya dengan merebus daun tersebut untuk diminum dua kali sehari.
.
BEBAS BAHAN KIMIA

Ramai yang telah mencuba air rebusan daun rerama dan mereka beransur pulih .jika ada cara yang lebih selamat kenapa perlu pilih jalan yang lebih sukar untuk berubat...

Jika anda rasakan info ini bermanfaat, sila agar lebih ramai yang mengetahui tentang kebaikan daun rerama ini...semoga kita tergolongan dalam golongan yang memberi manfaat kepada orang lain...insyaallah

Wednesday, April 20, 2016

Fadhail Amal 2 (Kelebihan Amal)

Tentang Fadhail (Keutamaan-Keutamaan)

1030. Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda:

"Andaikata para manusia itu mengetahui betapa besar pahalanya beradzan dan menempati saf pertama - di waktu shalat, kemudian mereka tidak menemukan jalan untuk memperolehinya itu melainkan dengan cara mereka mengadakan undian, Niscayalah mereka akan melakukan undian itu. Juga andaikata para manusia mengetahui betapa besar pahalanya datang lebih dulu - untuk melakukan shalat, Niscayalah mereka akan berlumba-lumba untuk itu. Demikian pula andaikata mereka mengetahui betapa besar pahalanya shalat Isyak dan shalat Subuh - dengan berjamaah, Niscayalah mereka akan mendatangi kedua shalat itu, sekalipun dengan berjalan merangkak"

(Muttafaq 'alaih)

Alistiham artinya mengadakan undian dan Attahjir ialah datang paling awa! untuk mengerjakan shalat - di masjid.

1031. Dari Mu'awiyah ra, katanya: "Saya mendengar Rasulullah saw bersabda:

"Para muazzin - ahli berazan - itu adalah sepanjang-panjang leher manusia besok pada hari

kiamat"(Riwayat Muslim)

1032. Dari Abdullah bin Abdur Rahman bin Abu Sha'sha'ah bahwasanya Abu Said al-Khudri ra berkata padanya: "Sesungguhnya saya melihat engkau suka sekali pada kambing dan tempat-tempat di desa, maka jikalau engkau berada di tempat kambingmu atau di desamu, lalu engkau berazan untuk bersembahyang, maka keraskanlah suaramu dengan berazan itu, karena sesungguhnya tiada seorang jin, manusia atau sesuatu apa pun yang mendengar dengungan suara muazzin itu, melainkan ia akan menjadi saksi untuknya pada hari kiamat"

Abu Said berkata: "Saya mendengar yang sedemikian itu dari Rasulullah s.a.w"

(Riwayat Bukhari)

1033. Dari Abu Hurairah ra, katanya: "Rasulullah saw bersabda:

"Jikalau azan dibunyikan untuk shalat, maka membelakanglah syaitan - yakni lari ke belakang - sambil berkentut, sehingga ia tidak mendengar lagi suara azan tersebut. Selanjutnya jikalau azan sudah selesai, maka ia datang lagi, sehingga apabila dibunyikan iqamat, maka sekali lagi ia membelakang, kemudian apabila bunyi iqamat telah selesai datanglah ia kembali sehingga ia mengusikkan - yakni menggoda - antara seseorang itu dengan hatinya sendiri sambil mengucapkan: "Ingatlah ini dan ingatlah itu," yaitu sesuatu yang tidak diingatnya sebelum ia bersembahyang itu, sampai-sampai seseorang itu tidak lagi mengetahui, sudah berapa rakaat ia bersembahyang"

(Muttafaq 'alaih)

1034. Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash ra bahwasanya ia mendengar Rasulullah saw bersabda: "Jikalau engkau mendengar azan, maka ucapkanlah sebagaimana yang diucapkan oleh muazzin, kemudian bacalah shalawat untukku, karena sesungguhnya saja barangsiapa yang membaca shalawat untukku sekali shalawatan, maka Allah akan memberikan kerahmatan padanya sepuluh kali, selanjutnya mohonlah wasilah kepada Allah untukku, sebab sesungguhnya wasilah itu adalah suatu tingkat dalam syurga yang tidak patut diberikan melainkan kepada seseorang hamba dari sekian banyak hamba-hamba Allah dan saya mengharapkan agar sayalah hamba yang memperolehi tingkat wasilah tadi. Maka dari itu barangsiapa yang memohonkan wasilah untukku - kepada Allah, wajiblah ia memperolehi syafaatku"

(Riwayat Muslim)

1035. Dari Abu Said al-Khudri ra bahwasanya Rasulullah saw .bersabda;

"Jikalau engkau semua mendengar azan, maka ucapkanlah ,sebagaimana yang diucapkan oleh muazzin"

(Muttafaq 'alaih)

1036. Dari Jabir ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang ketika - sudah selesai - mendengarkan azan lalu mengucapkan - yang artinya: "Ya Allah yang Maha Menguasai doa yang sempurna serta shalat yang akan didirikan ini, berikanlah kepada Muhammad wasilah dan keutamaan, bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji yang telah Engkau janjikan," maka akan dapatlah ia memperolehi syafaatku pada hari kiamat"

(Riwayat Bukhari)

1037. Dari Said bin Abu Waqqash ra dari Nabi saw bahwasanya beliau bersabda:

"Barangsiapa yang ketika - telah selesai - mendengarkan azan lalu mengucapkan - yang artinya: "Saya menyaksikan bahwasanya tiada Tuhan melainkan Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya dan bahwasanya Muhammad adalah hamba dan pesuruhNya. Saya rela dengan Allah sebagai Tuhan, dengan Muhammad sebagai rasul dan dengan Islam sebagai agama," maka diampunkanlah dosanya"

(Riwayat Muslim)

1038. Dari Anas ra, katanya: "Rasulullah saw bersabda: "Doa itu tidak akan ditolak antara azan dan iqamah" Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan.

Fadhail Amal 1(Kelebihan Amal)

Tentang Fadhail (Keutamaan-Keutamaan)

Allah Ta'ala berfirman:

"Hai sekalian orang yang beriman! Jikalau engkau semua berdiri hendak bersembahyang, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai ke siku dan sapulah kepala dan basuhlah kakimu sampai ke mata kaki. Dan jikalau engkau semua berjunub, maka sucikanlah dirimu - yakni mandilah. Dan jikalau engkau semua sakit atau dalam berpergian atau seseorang dari engkau semua datang dari buang air atau bersetubuh dengan wanita, lalu engkau semua tidak mendapatkan air, maka carilah tanah yang baik - atau bersih yang digunakan untuk bertayammum, kemudian sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak menghendaki untuk membuat kesempitan - kesukaran - atasmu semua, tetapi hendak menyucikan engkau semua dan menyempurnakan kurnianya kepadamu semua, supaya engkau semua bersyukur"

(al-Maidah: 6)

1021. Dari Abu Hurairah ra, katanya: "Saya mendengar Rasulullah saw bersabda:

"Sesungguhnya ummatku itu akan dipanggil pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya wajahnya dan amat putih bersih tubuhnya dari sebab bekas-bekasnya berwudhu'. Maka dari itu, barangsiapa yang dapat di antara engkau semua hendak memperpanjang - yakni menambahkan - bercahayanya, maka baiklah ia melakukannya -dengan menyempurnakan berwudhu' itu sesempurna mungkin"

(Muttafaq 'alaih)

1022. Dari Abu Hurairah ra pula, katanya: "Saya mendengar kekasihku Rasulullah saw bersabda:"Perhiasan-perhiasan - di syurga - itu sampai dari tubuh seseorang mu'min, sesuai dengan anggota yang dicapai oleh wudhu'"yakni sampai di mana air itu menyentuh tubuhnya, sampai di situ pula perhiasan yang akan diperolehnya di

syurga.

(Riwayat Muslim)

1023. Dari Usman bin Affan ra, katanya: "Rasulullah saw bersabda:

"Barangsiapa yang berwudhu' lalu memperbaguskan wudhu'-nya - yakni menyempurnakan sesempurna mungkin, maka keluar lah kesalahan-kesalahannya sehingga keluarnya itu sampai dari bawah kuku-kukunya"

(Riwayat Muslim)

1024. Dari Usman bin Affan ra pula, katanya: "Saya melihat Rasulullah saw berwudhu' seperti wudhu'ku ini, kemudian beliau saw bersabda:

"Barangsiapa yang berwudhu' sedemikian, maka diampunkanlah untuknya dosa-dosa yang telah lalu dan shalatnya serta jalannya ke masjid adalah sunnah hukumnya"

(Riwayat Muslim)

1025. Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda:

"Apabila seseorang hamba yang Muslim atau mu'min itu berwudhu', lalu ia membasuh mukanya, maka keluarlah dari muka-nya itu semua kesalahan yang disebabkan ia melihat padanya dengan kedua matanya dan keluarnya ialah beserta air atau beserta titisan air yang terakhir. Jikalau ia membasuh kedua tangannya, maka keluarlah dari kedua tangannya itu semua kesalahan yang dilakukan oleh kedua tangannya beserta air atau beserta titisan air yang terakhir. Selanjutnya apabila ia membasuh kedua kakinya, maka keluarlah semua kesalahan yang dijalankan oleh kedua kakinya beserta air atau beserta titisan air yang terakhir, sehingga akhirnya keluarlah ia dalam keadaan suci dari semua dosa"

(Riwayat Muslim)

1026. Dari Abu Hurairah ra pula bahwasanya Rasulullah saw mendatangi suatu kuburan lalu mengucapkan: "Assalamu 'alaikum, hai perumahan kaum mu'minin dan kita semua Insya Allah akan menyusul engkau semua. Saya ingin kalau kita semua sudah dapat melihat saudara-saudara kita" Para sahabat berkata: "Bukankah kita ini saudara-saudara Tuan, ya Rasulullah?" Beliau saw menjawab: "Engkau semua adalah sahabat-sahabatku, sedang saudara-saudara kita itu masih belum datang lagi" Para sahabat berkata pula: "Bagaimanakah Tuan dapat mengetahui orang yang masih belum datang dari golongan ummat Tuan, ya Rasulullah?" Beliau saw bersabda: "Bagaimanakah pendapatmu, sekiranya ada seorang lelaki mempunyai seekor kuda yang putih bersih kepalanya, putih pula kaki-kakinya berada di samping kuda yang hitam polos, tidakkah pemilik itu dapat mengetahui kudanya sendiri?" Para sahabat menjawab: "Ya, tentu dapat, ya Rasulullah" Beliau saw bersabda: "Sesungguhnya ummatku yang akan datang itu ialah dalam keadaan bercahaya wajahnya serta putih bersih tubuhnya dari sebab berwudhu' dan saya adalah yang terlebih dulu dari mereka itu untuk datang ke telaga - haudh,"

(Riwayat
^Muslim)

1027. Dari Abu Hurairah ra pula bahwasanya Rasulullah saw bersabda: "Sukakah engkau semua kalau saya tunjukkan akan sesuatu amalan yang dapat melebur semua kesalahan dan dengan-nya dapat pula menaikkan beberapa darjat?" Para sahabat menjawab: "Baiklah, ya Rasulullah" Beliau saw lalu bersabda: "yaitu menyempurnakan wudhu' sekalipun menemui beberapa hal yang tidak disenangi - seperti terlampau dingin dan sebagainya, banyaknya melangkahkan kaki untuk ke masjid dan menantikan shalat sesudah melakukan shalat. Itulah yang disebut ribath. Itulah yang disebut ribath - perjuangan menahan nafsu untuk memperbanyak ketaatan pada Tuhan"

(Riwayat Muslim)

1028. Dari Abu Malik al-Asy'ari ra, katanya: "Rasulullah saw bersabda: "Bersuci itu adalah separuh keimanan"

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dan sudah lalu kelengkapan-nya yang panjang dalam bab Sabar - lihat hadits no. 25.

Dalam bab ini termasuk pula haditsnya 'Amr bin 'Abasah ra yang juga sudah dihuraikan di muka dalam akhir bab Pengharapan. hadits itu adalah suatu hadits yang agung sekali yang memuat berbagai macam kebaikan.

1029. Dari Umar bin al-Khaththab ra dari Nabi saw,sabdanya: "Tiada seorangpun dari engkau semua yang berwudhu' lalu ia menyampaikan yakni menyempurnakan wudhu'nya, kemudian mengucapkan: Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu la syarika lah, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuluh, melainkan di-bukakanlah untuknya pintu syurga yang lapan buah banyaknya. la diperbolehkan masuk dari pintu mana pun juga yang dikehendaki olehnya"
(Riwayat Muslim)

Imam Tirmidzi menambahkan ucapan di atas dengan: Allahummaj'alni minat tawwabina waj'alni minal mutatthahhirin, -artinya: Ya Allah, jadikanlah saya termasuk golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah saya termasuk golongan orang-orang yang bersuci.

Monday, April 11, 2016

Beruntungnya orang mengimarahkan masjid

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِنَّ لِلْمَسَاجِدِ أَوْتَادًا الْمَلَائِكَةُ جُلَسَاؤُهُمْ، إِنْ غَابُوا يَفْتَقِدُونَهُمْ، وَإِنْ مَرِضُوا عَادُوهُمْ ، وَإِنْ كَانُوا فِي حَاجَةٍ أَعَانُوهُمْ»رواه أحمد في مسنده :9143 والبيهقي في شعب الإيمان :2820.

Maksud hadith :-  Drpd Abi Hurairah r.a, Drpd Nabi saw bersabda : - “Sesungguhnya bagi masjid-masjid itu terdapat pasak-pasaknya (iaitu orang-orang yang sering ke masjid, mereka diumpamakan oleh Nabi saw sebagai pasak kepada masjid), para malaikat duduk bersama dengan mereka. Jika mereka tidak datang ke masjid, para malaikat akan mencari mereka, jika mereka sakit, para malaikat akan menziarahi mereka, jika mereka ada keperluan, para malaikat akan membantu mereka."  (Hadith riwayat Imam Ahmad dlm Musnadnya: 9143 & Al- Baihaqi dlm Kitab Syu'bi Al-Iman :2820)

Wednesday, April 6, 2016

Pentingnya jaga aib orang lain.

Bismillah.

Apa itu aib?

Aib ialah dosa dan keburukan yang ada dalam diri kita, ada dalam setiap manusia. Semua orang punya aib tapi tak semua aib kita dikongsi dengan orang ramai kan? Sebab hanya Allah yang mengetahui aib kita dan menyembunyikannya. Baiknya Allah kerana berapa banyak aib yang kita ada tapi Allah tetap Maha Penyayang, tetap buka pintu taubat.

Baik, ini kisahnya.

Pada zaman Nabi Musa AS berlaku kemarau yang panjang. Nabi Musa bersama 70 ribu umatnya melakukan Solat Istisqa' iaitu solat memohon agar Allah menurunkan hujan. Tapi hujan tetap tidak turun. Seperti yang kita ketahui Nabi Musa digelar dengan Kalimullah kerana boleh berbicara langsung dengan Allah.

Nabi Musa berkata pada Allah. "Ya Rabb, Kau selalu memperkenankan doaku."

Lalu Allah menjawab, "Antara kalian itu terdapat seseorang yang bermaksiat selama 40 tahun dan tidak pernah bertaubat."

Sejurus itu bertanya Nabi Musa kepada umatnya. "Siapa antara kalian yang bermaksiat selama 40 tahun dan tak pernah bertaubat. Diminta meninggalkan tempat ini kerana hujan tidak turun kerana orang ini."

Orang tersebut berasa bersalah kerana menjadi sebab hujan tidak turun. Maka berbicara dihatinya jika dia bangun meninggalkan tempat itu maka terbukalah di depan khalayak akan aib dirinya yang tersorok selama 40 tahun. Lalu dia pun memohon agar Allah ampunkan dosanya dan menyesal di atas dosa dosanya itu.

Tak lama selepas itu hujan pun turun. Nabi Musa kehairanan. Tak ada yang mengaku berbuat dosa 40 tahun dan tiada yang meninggalkan tempat ini tapi Allah turunkan hujan.

Lalu Nabi Musa bertanya kepada Allah, "Mengapa Kau turunkan hujan wahai Allah?"

Lalu Allah jawab kerana orang tersebut telah bertaubat.

Nabi Musa bertanya lagi, bolehkah aku ingin tahu siapakah orangnya?

Allah jawab, "Selama 40 tahun Aku tidak pernah membuka aibnya, adakah Aku akan membuka aibnya setelah dia bertaubat kepada Aku?"

Masha Allah. Masha Allah... Allah sangat menjaga aib kita. Marilah kita menjaga aib sendiri dan tidak membuka aib orang lain di sekitar kita. Kalau kita jaga aib orang, InshaAllah Allah akan jaga aib kita.

Wallahualam.

Tuesday, April 5, 2016

MENGENAL AIB DIRI MENGIKUT KAEDAH IMAM GHAZALI

Kebanyakan manusia lupa pada aib yang melekat pada dirinya sendiri. Mereka juga menutup mata atas kekurangan yang ada. Sebaliknya, manusia  selalu mengganggap dirinya lebih baik dibandingkan orang lain.
Mengenal aib diri bererti menyedari kesempurnaan mutlak hanyalah milik Allah SWT. Sedangkan, kemaksuman hanya dipunyai oleh Rasulullah SAW. Kita tidak lebih dari seorang manusia yang diliputi  kekurangan, baik dari sisi ilmu maupun amal. Rasulullah SAW bersabda, "Setiap anak Adam (manusia) banyak melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah yang (mahu) bertaubat." (HR Tirmidzi).

Imam Ghazali pernah berkata, "Kehidupan seorang Muslim tidak dapat dicapai dengan sempurna, kecuali mengikuti jalan Allah SWT yang dilalui secara bertahap.

Tahap-tahap itu, antara lain, taubat, sabar, fakir, zuhud, tawakkal, cinta, makrifat, dan redha. Justeru, seorang mukmin wajib mendidik jiwa dan akhlaknya. Sementara, hati adalah cermin yang sanggup menghayati makrifat, kesanggupan itu terletak pada hati yang suci dan jernih. Imam Ghazali juga mengatakan, "Siapa hendak mengetahui aib-aibnya, maka ia dapat di capai melalui 5 kaedah.

1. Duduk di hadapan seorang guru yg mursyid yang mampu mengetahui keburukan hati dan berbagai bahaya yang tersembunyi di dalamnya. Kemudian, ia memasrahkan dirinya kepada  guru dan mengikuti petunjuknya dalam bermujahadah membersihkan aib itu.

Ini adalah keadaan seorang murid dengan gurunya. Guru akan menunjukkan aib-aibnya dan cara penyelesaiannya. Tapi pada zaman sekarang guru seperti ini agak sukar di dapati.

2. Mencari seorang teman yang jujur, memiliki basiroh (mata hati yang tajam), dan berpegangan pada agama. Ia kemudian menjadikan temannya itu sebagai pengawas yang mengamati keadaan, perbuatan, serta semua aib batin dan zahirnya sehingga ia dapat memperingatkannya. Kaedah inilah yang dahulu dilakukan oleh orang-orang cerdik, orang-orang terkemuka, dan para pemimpin agama.

3. Berusaha mengetahui aib dari ucapan orang yang membencinya. Biasanya, pandangan yang penuh kebencian akan  menyingkap keburukan seseorang. Umumnya, manfaat yang diperoleh seseorang dari musuh yang sangat membencinya dan suka mencari-cari kesalahannya lebih banyak dari teman yang suka bermanis muka, memuji, dan menyembunyikan aib-aibnya.

Namun, sudah menjadi watak manusia untuk menidakkan ucapan musuhnya dan menganggapnya sebagai ungkapan kedengkian. Akan tetapi, orang yang mempunyai mata hati jernih mampu memetik pelajaran dari berbagai keburukan dirinya yang disebutkan oleh musuhnya.

4. Bergaul dengan masyarakat. Setiap kali melihat perilaku tercela seseorang, ia segera menganggap dirinya sendiri juga memiliki sifat tercela itu. Kemudian, ia paksa dirinya untuk segera meninggalkan sifat yg tercela itu. Seorang mukmin adalah cermin bagi Mukmin lainnya. Ketika melihat aib orang lain, ia akan melihat aib-aibnya sendiri.

5. Sedari betapa pendeknya umur. Andai kita berumur seratus tahun sekalipun, umur itu pendek jika dibandingkan dengan masa hidup kelak di akhirat yang abadi. Justeru, lihatlah aib sendiri sebelum menilai aib orang lain.

Sunday, April 3, 2016

27 TANDA-TANDA ANDA SUDAH MENJADI HAMBA DUNIA

1. Anda tidak bersiap-siap saat waktu solat akan tiba. 

2. Anda melalui hari ini tanpa sedikit pun membuka lembaran Al-Qur'an lantaran Anda terlalu sibuk.

3. Anda selalu berfikir setiap waktu bagaimana caranya agar harta Anda semakin bertambah.

4. Anda marah ketika ada orang yang memberikan nasihat bahawa perbuatan yang Anda lakukan adalah haram.

5. Anda terus menerus menunda untuk berbuat amal soleh. “Aku akan mengerjakannya besok, nanti dan seterusnya.”

6. Anda sangat kagum dengan gaya hidup orang-orang kaya.

7. Anda selalu bersaing dengan orang lain untuk meraih cita-cita duniawi sehingga terabaikan amal ibadah

8. Anda tidak merasa bersalah saat melakukan dosa-dosa kecil.

9. Anda tidak mampu untuk segera berhenti berbuat yang haram, dan selalu menunda bertaubat kepada Allah.

10. Anda tidak kuasa berbuat sesuatu yang diredhai Allah sekiranya perbuatan itu boleh mengecewakan orang lain.

11. Anda sangat menumpukan perhatian terhadap harta benda yang sangat ingin Anda miliki.

12. Anda merencanakan kehidupan hingga jauh ke hadapan.

13. Anda menjadikan aktiviti belajar agama sebagai aktiviti pengisi waktu luang saja, setelah sibuk berkerjaya

14. Anda memiliki teman-teman yang kebanyakannya tidak mengingatkan Anda kepada Allah.

15. Anda hanya menilai orang lain berdasarkan status sosialnya di dunia.

16. Anda melalui hari ini tanpa sedikit pun memikirkan kematian, bahkan anda benci pada mati dan tidak ingin memikirkannya

17. Anda meluangkan banyak waktu sia-sia melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi kehidupan akhirat.

18. Anda merasa sangat malas dan berat untuk mengerjakan suatu ibadah.

19. Anda tidak kuasa mengubah gaya hidup Anda yang suka berpoya-poya, walaupun Anda tahu bahawa Allah tidak menyukai gaya hidup seperti itu.

20. Anda diberi nasihat tentang bahaya memakan harta riba, akan tetapi Anda beralasan bahawa beginilah satu-satunya cara agar tetap bertahan di tengah kesulitan ekonomi.

21. Anda ingin menikmati hidup ini sepuasnya-puasnya

22. Anda sangat perhatian dengan penampilan luaran Anda.

23. Anda meyakini bahawa kematian dan hari kiamat masih lambat lagi dan lama datangnya.

24. Anda ikut menguburkan orang lain yang meninggal, tapi Anda sedikit pun tidak mendapat pengajaran dari kematiannya.

25. Anda mengerjakan solat dengan tergesa-gesa agar segera melanjutkan pekerjaan.

26. Anda tidak pernah berfikir bahawa hari ini boleh jadi hari terakhir Anda hidup di dunia.

27. Anda merasa mendapatkan ketenangan hidup dari berbagai kemewahan yang Anda miliki, bukan merasa tenang dengan mengingati Allah.

- Semoga Allah melindungi kita dari hal tersebut dan semoga kita termasuk golongan hamba-hamba Nya yang soleh.

Amiin..

Mustajabnya istighfar

Suatu ketika Imam Ahmad bin Hanbal pergi bermusafir lalu apabila malam menjelma beliau singgah di sebuah masjid dalam satu perkampungan bertujuan merehatkan badannya.

Namun penjaga masjid itu tidak mengenali Imam Ahmad. Penjaga masjid itu tidak membenarkan beliau berehat di masjid itu walaupun beberapa kali diminta dan dirayu oleh Imam Ahmad.

Imam Ahmad akur lalu beliau beredar dari masjid tersebut. Sampai di luar masjid Imam Ahmad bertembung dengan seorang penjual roti yang sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya.

Si penjual roti menegur Imam Ahmad dan mereka berbual seketika. Setelah mengetahui kisah Imam Ahmad tidak dibenarkan berehat di masjid, penjual roti itu lantas mengajak dan mempelawa Imam Ahmad untuk bermalam di rumahnya.

Sampai sahaja di rumah si penjual roti melayan Imam Ahmad selayaknya sebagai seorang tetamu. Dihidangnya makan dan minum dan berbual seketika tanpa dia mengetahui bahawa tetamunya itu seorang imam yang hebat iaitu Imam Ahmad bin Hanbal. Selepas itu si penjual roti menunjukkan tempat tidur untuk Imam Ahmad berehat dan dia pun meminta diri kerana perlu menyiapkan rotinya yang akan dijual keesokan hari.

Imam Ahmad memerhatikan sahaja si penjual roti yang berhati mulia itu melaksanakan pekerjaannya dari awal hingga dia siap membakar rotinya. Suatu perkara yang menarik perhatian Imam Ahmad, sepanjang melakukan pekerjaan membuat roti itu si penjual roti tidak putus melafazkan istighfar di bibirnya. Sementara tangan si penjual roti ligat membuat kerja, bibirnya pula dibasahkan dengan istighfar tanpa henti dan tanpa jemu.

Lantas Imam Ahmad bertanya kepada si penjual roti:
"Aku melihat engkau melaksanakan pekerjaanmu sambil melafazkan istighfar tanpa henti. Apakah sudah lama engkau mengamalkan yang sedemikian? Apakah pula hasilnya yang engkau dapat?"

Jawab si penjual roti:
"Itulah amalan ku ( istighfar ) telah sekian lama aku lakukan tanpa henti dan tanpa jemu."

"Dan faedah yang aku dapati daripada amalan ku itu, tiada satu pun doa yang aku pohon kepada Allah melainkan akan diperkenankan oleh-NYA. Melainkan satu sahaja hajat dan doa ku yang masih belum Allah berikan."

"Apakah hajat mu yang belum diperkenankan Allah itu?" tanya Imam Ahmad lagi.

Jawab si penjual roti:
"Aku sangat berhajat untuk bertemu dengan imam yang hebat di zaman ini iaitu Imam Ahmad bin Hanbal."

Terkejut dan terkedu Imam Ahmad mendengar jawapan si penjual roti. Lantas beliau berkata:
"Rupanya ini semua perancangan Allah yg sgt hebat. Saya tidak dibenarkan berehat di masjid kerana untuk datang ke sini demi memenuhi doa dan permintaan mu."

"Apakah maksud mu wahai tetamu aku muliakan?" tanya si penjual roti dgn penuh kehairanan.

"Akulah Imam Ahmad bin Hanbal yang kau doa dan pohon pada Allah utk bertemu." jawab Imam Ahmad dengan linangan air mata.

Subhanallah...

Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud:

"Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah ), nescaya Allah menjadikan baginya pada setiap kesedihannya jalan keluar dan pada setiap kesempitan ada kelapangan dan Allah akan memberinya rezeki ( yang halal ) dari arah yang tiada disangka-sangka.”

(HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)